“Luar biasa! Google baru saja memblokir akun (email) saya. Tampaknya keberatan yang diajukan Rabbae telah sukses,” kata Wilders lewat Twitter-nya seperti dikutip oleh NL Times,).
Kicauan Wilders tersebut mengacu pada keluhan yang disampaikan oleh Mohammed Rabbae atas nama Dewan Nasional Maroko kepada Google, beberapa waktu lalu.
Di situ Rabbae mengungkapkan Wilders telah menyalahgunakan layanan yang disediakan oleh perusahaan teknologi raksasa itu dengan menyebarkan pesan-pesan kebencian terhadap Islam.
Langkah Rabbae ini kemudian diikuti pula oleh komplain-komplain serupa dari banyak orang. Keberatan tersebut mereka ajukan setelah Wilders menggunakan akun Google miliknya untuk mempromosikan stiker anti-Islam pada pekan lalu.
Pada stiker itu tertulis sejumlah kalimat penghinaan terhadap agama Allah. Di antaranya, ‘Islam adalah sebuah kebohongan. Muhammad seorang kriminal. Alquran adalah racun.’
Wilders pun sepertinya tak pernah berhenti memusuhi Islam. Setelah Google menonaktifkan akun miliknya, ia meluncurkan akun baru di mana orang dapat memesan stiker-stiker anti-Islam buatannya.