Kejadian ini terjadi di tahun 1999 di mana peneliti menemukan mumi gadis yang diperkirakan berusia 15 tahun saat dikorbankan ini. Konon, ia adalah salah satu gadis dengan dengan kondisi tubuh yang sempurna, sehat dan cantik. Namun sayang, ia hidup untuk dipersiapkan menjadi sesembahan bagi dewa.
Gadis ini tidak dibunuh langsung, melainkan diletakkan di puncak gunung untuk mengawasi pedesaan, seperti malaikat pelindung. Ritual ini bernama Capacocha.
Sepertinya hal ini karena sebulan sebelum ia dikorbankan, ia menjalani diet dan mengonsumsi makanan khusus. Misalnya diet pati dan protein selama berbulan-bulan, kemudian diberi nutrisi daun koka.
Saat dikorbankan di puncak gunung, mereka diberi banyak sekali minuman yang memabukkan untuk mengurangi sakit dan rasa takut saat akan dikuburkan. Gadis remaja ini meninggal dengan menggunakan pakaian yang baik, sepatu dan perhiasan dengan ornamen yang cantik, dengan dibungkus syal dan duduk bersila.
Meski menjadi salah satu penemuan yang menggegerkan dunia, namun hal ini juga mengundang kontroversial. Banyak orang yang beranggapan bahwa untuk menyenangkan dewa atau apapun yang mereka sembah, tak selayaknya melakukan pengorbanan yang nampak tidak manusiawi, melainkan dengan perbuatan baik di dunia.
Sumber: www.vemale.com