Tepat 20 Desember 2013, sebagian besar dari Anda mungkin merasa kehilangan layanan pemutar musik Winamp. Ya, hari itu layanan ini resmi tutup usia.
Nah, sebagai "obat rindu" untuk bernostalgia dengan Winamp, penyedia aplikasi untuk streaming musik secara online, Spotify, merilis pemutar musik Spotiamp.
Dilansir Ubergizmo, Senin 23 Desember 2013, Spotiamp merupakan klien untuk Windows yang dirilis Spotify.
Supaya bisa mengobati rasa rindu, tampilan antarmuka layanan musik itu dibuat semirip mungkin dengan Winamp. Dengan antarmuka yang sederhana, pengguna dapat menikmati nostalgia pada masa-masa jaya Winamp.
Tampilan pemutar musik Spotiamp
Beberapa analis mengatakan, penutupan Winamp terlalu dibesar-besarkan padahal Microsoft dikabarkan berminat mengakuisisi Winamp.
Aplikasi Spotiamp dapat diunduh secara gratis. Tapi syaratnya, pengguna harus memiliki akun Spotify Premium. Pendaftarannya sangat mudah dan singkat, cukup klik tautan ini.
November lalu, AOL mengumumkan Winamp akan ditutup pada 20 Desember 2013. Sesuai jadwal, kini layanan itu tidak bisa diunduh lagi.
Pada Juni 1999, AOL mengakuisisi Nullsoft (perusahaan pembuat Winamp) dengan nilai US$80 juta, atau nyaris Rp1 triliun.
Winamp sangat populer pada akhir era 1990-an sampai awal 2000-an. Tapi, saat iTunes dan Windows Media Player muncul dan berbenah, popularitas Winamp semakin ambruk.
Diluncurkan pertama kali pada tahun 1997, Winamp dibuat dua mahasiswa dari University of Utah, AS, Justin Frankel dan Dmitry Boldyrev. Winamp langsung melesat menjadi aplikasi populer ketika marak layanan file sharing MP3.
Namun, pada usia ke-10. Saat itu, banyak penggunanya yang mulai beralih ke layanan musik digital yang lebih modern.
Sumber: viva.co.id