Pendiri WhatsApp, Brian Acton (Apple Insider) |
Tahun 2009, Brian Acton keluar dari pekerjaannya sebagai Programmer di Yahoo, setelah Acton keluar dari Yahoo, dia sempat melamar kerja sebagai programmer di perusahaan jejaring social Facebook.
Namun, kenyataan pahit diterima Acton, lamaran kerja dia ditolak Facebook, padahal dia mempunyai pengalaman kerja yang cukup baik di Yahoo.
Setelah ditolak Facebook, ia berkicau di Twitter dengan nada tweet optimis ""Facebook menolak saya. Ini adalah kesempatan besar untuk berhubungan beberapa orang yang fantastis. Menanti untuk petualangan berikutnya dalam hidup," tulis Acton pada 4 Agustus 2009.
Sudah jatuh tertimpa tangga mungkin layak untuk menggambarkan jalan hidup Acton, karena setelah itu lamaran kedua yang diajukan Acton di Twitter pun mendapatkan penolakan di tahun yang sama.
Mahasiswa lulusan Stanford University jurusan Ilmu Komputer itu tak patah arang, pada tahun yang sama dia mulai mengembangkan aplikasi layanan pesan WhatsApp bersama Jan Koum di Mountain View, California.
Aplikasi yang didirikan Acton dan Jan Koum mulai populer di dunia sampai saat ini , jumlah pengguna WhatsApp sudah mencapai 450 juta pengguna aktif.
Jumlah pesan yang diproses juga meningkat menjadi lebih dari 50 miliar pesan per hari, dari sekitar 27 juta per hari yang terekam pada Juni 2013. Angka itu disebut-sebut sudah melebihi jumlah SMS yang beredar di seluruh dunia sehingga WhatsApp dianggap sebagai salah satu penyebab menurunnya pertumbuhan SMS di dunia.
Empat tahun setelah Facebook menolaknya pekerjaannya, pendiri WhatsApp Brian Acton kini menjual perusahaannya ke Facebook sebesar 19 miliar dolar atau sekitar 223 T.
Benar saja apa yang dikatakan Brian Acton yang mengatakan "petualangan berikutnya dalam kehidupan." Petualangan dalam hidupnya itu itu ternyata mempunyai perusahaan aplikasi layanan pesan yang memiliki 450 juta pengguna aktif dan menjualnya kepada perusahaan yang pernah menolaknya dulu sebesar 223 T.
Sumber: beriteknoid.blogspot.com