- Cegah Sopir Ngebut, Para Wanita Telanjang Dada Dikerahkan di Jalan
- Terekam CCTV, Burung Ini Terlihat Mengambang
- Rekor Uang Panai Termahal, Mahar Gadis Desa di Bone Lebih Rp1 Miliar
- Inilah Fungsi Misterius 2 Lubang Tambahan di Sepatu Converse
- Fobia Toilet, Remaja ini Mati karena 8 Minggu Tidak BAB
- 6 Momen Vulgar Selebriti di Atas Catwalk
- Wanita ini bisa Menjilat Matanya Sendiri dengan Lidahnya
- Penyanyi Cantik ini Ngaku Pernah Terima Order Kencan Singkat Dengan Pejabat
- Nyanyi Cuma Pakai Bra, Marshanda Dikritik
- Bocah Ini Diselundupkan Bapaknya di Dalam Koper Ke Spanyol
- Wanita ini Sebarkan Video Hubungan Seks dengan Ular, Kuda dan Anjing
- Payudara Pamela dan Ovi Duo Serigala Akan Diasuransikan Rp 4 M
Beranda
» All
» Hacktivity
» Pilihan
» Inilah Alat Yang di Gunakan NSA Untuk Sadap Komputer Hingga Radius 13 KM
Sunday, 5 January 2014
Inilah Alat Yang di Gunakan NSA Untuk Sadap Komputer Hingga Radius 13 KM
Dalam acara tahunan pertemuan hacker internasional, Chaos Communications Congress 2013 di Hamburg, Jerman, belum lama ini terkuak sebuah alat sadap canggih milik National Security Agency (NSA). Sontak, semua para peserta yang datang terkejut.
Mengutip laman The Verge, Jumat (3/1/2013), peneliti keamanan komputer Ameria Serikat, Jacob Appelbaum mengungkapkan, alat ini dapat meng-hackperangkat iOS, telepon seluler berbasis GSM, dan perangkat komputer melalui jaringan Wi-Fi hingga radius 8 mil atau sekitar 13 kilometer.
Bahkan, Appelbaum yang juga dikenal sebagai mantan juru bicara Wikileaks menyebut, eksploitasi jaringan dapat dilakukan melalui pesawat tak berawak(drone), meski kebanyakan kasus disinyalir lebih efektif menggunakan mobil van.
Alat yang diberi nama Nightstand ini diketahui sudah digunakan NSA sejak tahun 2007, meskipun kemampuan sistem penyadapan semakin canggih. Namun Appelbaum tidak yakin kalau perangkat ini masih digunakan untuk melakukan penyadapan.
Appelbaum pun membeberkan satu kasus penyadapan yang terjadi di rumah jurnalis Julian Assange yang saat ini menjadi Kedutaan Besar Ekuador di London, yang mana pengunjung kedutaan terkejut saat menerima pesan selamat datang dari perusahaan telepon Uganda.
Setelah diusut, pesan itu berasal dari Base Transceiver Station (BTS) asing yang menyaru sebagai menara seluler yang dipasang di atas atap.
Appelbaum menduga perangkat itu adalah milik mitra intelijen NSA asal Inggris, GCHQ. Dalam hal ini GCHQ lupa memformat perangkat operasi tersebut sehingga data perusahaan telepon Uganda masih ada yang tersimpan.